Usai Pemilu, PCNU Kabupaten Serang Serukan Persatuan

Hari Lahir (Harlah) ke-101 Nahdlatul Ulama dan ke-7 Jam’iyyah Ruqyah Aswaja (JRA).

Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Serang, Muhammad Robi UZT, menghimbau semua pihak untuk kembali menyatukan langkah dalam berkhidmat kepada NU. “Siapa pun presiden yang memimpin, siapa pun anggota legislatif yang mewakili, kita doakan semoga semua selalu dalam jalan Allah swt. Pemilu sudah selesai, maka selesai sudah perbedaan kita dalam memandang politik kemarin, kita sambut hasil pemilu kali ini dengan suka cita bahagia. Semoga pesta demokrasi ini menciptakan pemimpin yang amanah,’’ ucapnya saat memberikan sambutan pada khatmil Qur’an dan doa bersama pada peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-101 Nahdlatul Ulama dan ke-7 Jam’iyyah Ruqyah Aswaja (JRA) melalui aplikasi meeting online.

Peringatan harlah tersebut digelar Pengurus Cabang (PC) JRA Kabupaten Serang di Aula Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Baros, Panyirapan, Baros, Kabupaten Serang, Banten pada Ahad (18/2/2024). Robi juga mengapresiasi semangat jajaran JRA Kabupaten Serang yang terus eksis menjalankan program-programnya. “Sungguh luar biasa,” ucapnya.

Ketua JRA Banten, KH Muhidin Arif, mengatakan, JRA harus menjadi garda terdepan mengawal ideologi Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja) dengan metode ilahiyah dan alamiyah, agar para Nahdliyin bisa sehat secara lahir maupun batin. “Semoga kita selalu mendapat ridha dan barakah para masyayikh NU,” harapnya.

Sementara itu Ketua MWCNU Kecamatan Baros KH Abdul Hamid berpesan kepada para praktisi yang datang agar lebih menjaga kesucian dirinya melalui wudhu. “Dawamkan wudhu, insyaallah jika badan kita terjaga dalam kesucian, maka segala upaya akan lebih dipermudah oleh Allah swt,” ucapnya di hadapan 300 orang peserta yang hadir.

Sebagai informasi, NU lahir pada 31 Januari 1926 M / 16 Rajab 1344 H. Untuk 1445 Hijriah ini sudah 101 tahun. Sedangkan harlah JRA ditetapkan pada 14 Februari 2017 M bertepatan 17 Jumadil Awal 1438 H. Adapun KH Hasyim Asy’ari lahir pada 14 Februari 1871 M, dan Abuya KH Dimyati Cidahu, wafat pada 3 Oktober 2003 M bertepatan dengan 7 Sya’ban 1424 H.

Bagikan kebaikan
See also  Pemerintah dan Aparatur Negara: Pelaksana Utama, tapi Bukan Satu-satunya  dalam Menjaga Persatuan dan Kesatuan NKRI
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments