Byan – BeritaGaruda
Jakarta, BeritaGaruda – Dalam tanggapan atas keputusan Marcus, Alex Tirta, Ketua Harian PP PBSI, menyatakan bahwa dia belum menerima informasi resmi dari pihak yang bersangkutan. Dia juga menyatakan bahwa dia sangat menghormati keputusan Marcus.
“PP PBSI mendapat kabar dari media sosial bahwa Marcus Fernaldi Gideon memutuskan pensiun sebagai atlet bulu tangkis profesional. Namun, PP PBSI belum menerima keputusan itu secara resmi dari Marcus Fernaldi Gideon dalam bentuk lisan ataupun tertulis,” kata Alex Tirta dalam keterangan singkat PP PBSI, dikutip Sabtu (9/3/2024).
“Prestasi dan dedikasi Marcus Fernaldi Gideon untuk kejayaan prestasi bulu tangkis Indonesia sudah tidak diragukan lagi,” ujar dia
Saat ini, federasi masih menunggu komunikasi lebih lanjut dari mantan pemain ganda putra nomor satu dunia itu terkait langkah-langkah berikutnya.
“PP PBSI masih menunggu komunikasi lebih lanjut dari Marcus Fernaldi Gideon untuk mengambil langkah-langkah selanjutnya,” tanggapnya.
Pebulu tangkis Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon. Ia mengumumkan pensiun dari badminton profesional di usia 33 tahun. Marcus mengumumkan kabar tersebut melalui Instagram pribadinya @marcusfernaldig.
Sebagai catatan, Marcus memulai karier profesional dengan berpasangan bersama Markis Kido. Keduanya menjadi unggulan Indonesia di sektor ganda putra. Ia juga sempat bermain di sektor ganda campuran bersama Rizki Amelia Pradipta.
Juara All England 2017 dan 2018 adalah dua prestasi terbaik Marcus dan Kevin bersama-sama. Turunnya karier Marcus karena cedera tulang tumit kaki pada Juni 2023. Marcus juga harus meninggalkan arena, yang berarti dia dan pasangan bulu tangkisnya, Kevin Sanjaya, harus berpisah.
Pernyataan lengkap yang diunggah Marcus Gideon di akun Instagram pribadinya :
“Thank You God for these 33 years! Pada hari ini tepat di usia 33 tahun, saya memutuskan untuk berhenti dari karier profesional badminton.
Tidak terasa sudah 25th tidak henti-hentinya saya berlatih dan bersaing di lapangan. Saya mengucap syukur kepada Tuhan Yesus yang sudah berkarya dalam hidup saya, tanpa-Nya saya mungkin tidak ada seperti sekarang ini.
Semasa saya kecil bahkan guru saya pun menganggap saya ‘madesu’ atau masa depan suram, dianggap sebelah mata karena postur tubuh yang tidak tinggi dan bahkan prestasi saya boleh dikatakan ‘biasa’ saja jika dibandingkan dengan kawan-kawan saya lain.
Saya sadar, saya ada sampai sekarang ini hanya karena kemurahan Tuhan saja. Saya berterima kasih kepada partner-partner saya; alm. Kido @markis_kido11, Kevin @kevin_sanjaya, dll.
Terima kasih untuk keluarga yang selalu mendukung dan mendoakan saya. Terima kasih untuk YONEX @yonex_badminton @yonex_sunrise_indonesia ,PBSI @badminton.ina dan para pelatih.
Dalam hidup ini tidak ada yang saya sesali, apa yang sudah saya raih sekarang ini bahkan sudah melebihi apa yang pernah saya impikan.
Saya dulu pernah berkata kepada istri saya saat kami masih pacaran ‘Saya ingin jadi nomor 1 dunia’ karena pada saat itu tampaknya menjadi ranking 1 adalah sesuatu yang sulit sekali untuk digapai, tapi Tuhan memberikan bahkan lebih dari yang saya bayangkan.
Oleh sebab itu saya menutup karier saya dalam dunia badminton dengan hati yang puas dan rasa bersyukur. Tidak lupa saya juga berterima kasih untuk para suporter yang telah mendukung saya selama ini. God bless 🙂