Byan – BeritaGaruda
JAKARTA, BeritaGaruda – Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyatakan bahwa politik pembiayaan untuk Pemilu 2024 tidak transparan.
AHY menyatakan bahwa politik uang telah menyebabkan Demokrat kehilangan banyak kursi karena praktik korup di tingkat akar rumput.
“Fenomena vote buying, politik uang, memang bukan sesuatu yang baru, betul ya? Tapi kali ini, tahun 2024 ini, ugal-ugalannya luar biasa,” kata AHY dilansir CNN, Minggu (24/3/24).
AHY menyatakan bahwa jika mereka ingin menang, para caleg harus menyediakan sejumlah besar dana. Dia tidak dapat memahami bahwa hal ini akan terus terjadi di pemilu-pemilu berikutnya.
AHY tidak menyalahkan masyarakat karena mengambil uang dari para caleg; sebaliknya, dia percaya bahwa rakyat akan menerima uang dari siapa pun untuk bertahan hidup.
Baca juga : Penting! 4 Jalan Tol Yang Gratis Saat Mudik Lebaran
Dia berpendapat bahwa penataan pemilu harus diubah. AHY berpendapat bahwa UU Pemilu harus diubah untuk menekan biaya politik dan uang yang digunakan dalam pemilu.
“Saya telah berbicara intens dengan Pak Prabowo Subianto yang setuju beliau sangat setuju karena beliau juga merasakan hal yang sama dan Gerindra mengalami nasib yang tidak jauh berbeda,” ucap AHY.
Berdasarkan pengumuman resmi dari KPU, Demokrat berhasil lolos ke DPR pada Pemilu 2024 dengan memperoleh 11,28 juta suara, atau 7,43 persen dari suara sah, dengan ambang suara minimal empat persen.
Dibandingkan Pemilu 2019, suara Demokrat hanya meningkat sekitar 400 ribu. Selain itu, Demokrat menjadi partai dengan kursi paling sedikit di DPR dari tahun 2024 hingga 2029.
Baca juga : Presiden Pertimbangkan Kembali Rencana Kenaikan PPN 12%